pancasila sebagai dasar ideologi negara

Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara: Mengokohkan Pendidikan di Indonesia

Pengertian Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara


Pengertian Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara

Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial. Pancasila merupakan panduan utama bagi negara Indonesia dalam membentuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan sejahtera.

Secara harfiah, pancasila berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang berarti lima dan kata “sila” yang berarti prinsip atau asas. Jadi, pancasila secara keseluruhan dapat diartikan sebagai lima prinsip atau asas yang menjadi dasar ideologi negara Indonesia.

Prinsip-prinsip Pancasila dituangkan dalam dokumen resmi negara yang dikenal dengan sebutan “Pancasila sebagai Dasar Negara” atau lebih dikenal dengan UUD 1945. Dokumen ini menjadi pedoman konstitusi di Indonesia dan bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan beradab serta mewujudkan kehidupan bangsa yang sejahtera.

Ada lima prinsip dasar dalam Pancasila yang setiap warga negara Indonesia diharapkan untuk mengamalkannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa

Prinsip pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Prinsip ini mengakui adanya Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu. Indonesia adalah negara dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, tetapi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa ini tidak membatasi kebebasan beragama bagi masyarakat. Semua warga negara Indonesia memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agama masing-masing dengan bebas.

Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa juga membawa nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Kepercayaan, kepatuhan, dan pengabdian kepada Tuhan menjadi nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia. Prinsip ini juga mendorong rasa saling menghormati antarumat beragama serta menghormati perbedaan keyakinan yang ada.

Pada prinsip ini, Pancasila mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan dan percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip ini juga mengingatkan kita untuk hidup bermartabat dan bertanggung jawab sebagai hamba Tuhan.

Politik

Politik

Pancasila sebagai dasar ideologi negara memiliki ruang lingkup yang mencakup aspek politik. Dalam hal ini, Pancasila menjadi pedoman bagi sistem pemerintahan dan pembangunan politik di Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila seperti keadilan sosial, kedaulatan rakyat, persatuan Indonesia, dan demokrasi menjadi pijakan utama dalam menyusun kebijakan politik di negara ini.

Pancasila menegaskan pentingnya keadilan sosial dalam sistem politik Indonesia. Keadilan sosial berarti adanya kesetaraan hak dan kewajiban antara seluruh warga negara. Prinsip ini mengarahkan negara untuk berperan aktif dalam mengatasi ketimpangan sosial, termasuk mengurangi kesenjangan antara kaya dan miskin, serta memperhatikan kepentingan semua lapisan masyarakat.

Demokrasi merupakan prinsip lain yang ditekankan oleh Pancasila dalam politik. Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan publik. Dalam demokrasi Pancasila, pemerintahannya adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam proses demokrasi.

Ekonomi

Ekonomi

Pancasila juga melibatkan aspek ekonomi dalam ruang lingkupnya. Prinsip-prinsip Pancasila membimbing pengembangan ekonomi Indonesia ke arah yang berwawasan lingkungan, adil, dan berkelanjutan.

Salah satu prinsip ekonomi dalam Pancasila adalah keadilan sosial. Pancasila menekankan perlunya adanya pemerataan hasil pembangunan ekonomi untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Prinsip ini menjaga agar kekayaan negara tidak hanya berada di tangan segelintir orang, tetapi juga dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pancasila juga menekankan pentingnya keseimbangan antara perekonomian makro dan mikro. Negara harus mampu mengatur dan mengendalikan ekonomi secara efektif untuk mencapai kesejahteraan bersama. Prinsip ini mengarahkan pemerintah untuk menetapkan kebijakan ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional dan menjaga stabilitas ekonomi negara.

Sosial

Sosial

Aspek sosial juga termasuk dalam ruang lingkup Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan, kesatuan, dan gotong royong dalam membangun masyarakat Indonesia yang beradab.

Pancasila menekankan perlunya menjaga kebhinekaan Indonesia sebagai modal sosial bangsa. Dalam konteks ini, Pancasila mengajarkan agar masyarakat Indonesia menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika menggarisbawahi pentingnya persatuan dalam keragaman.

Selain itu, Pancasila juga mengajarkan pentingnya gotong royong dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Gotong royong merupakan semangat kebersamaan dan saling membantu di antara warga negara. Prinsip ini mengarahkan setiap individu untuk saling bekerja sama dan menghormati satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya

Budaya

Budaya juga merupakan aspek penting yang diliputi oleh Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Pancasila mengajarkan pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia dalam konteks modernisasi yang terus berlangsung.

Pancasila menekankan bahwa kebudayaan Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya menghargai dan merespek semua kebudayaan yang ada di Indonesia. Prinsip ini menjadi pijakan dalam menjaga keragaman budaya yang kaya di negara ini.

Pancasila juga mengajarkan pentingnya melestarikan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya Indonesia. Prinsip Pancasila ini mengarahkan masyarakat untuk menjaga, mendukung, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia sebagai warisan yang berharga untuk generasi selanjutnya.

Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan Keamanan

Aspek pertahanan dan keamanan juga termasuk dalam ruang lingkup Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Pancasila menegaskan pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia dalam konteks pertahanan dan keamanan nasional.

Pancasila menekankan pentingnya menghormati kedaulatan negara dan tidak melakukan intervensi terhadap negara lain. Prinsip kedaulatan ini menjadi dasar bagi Indonesia dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia.

Pancasila juga mengajarkan pentingnya menjaga keamanan dalam negeri. Prinsip ini mengarahkan setiap warga negara untuk turut serta dalam menjaga ketertiban dan keamanan di Indonesia. Selain itu, Pancasila juga menekankan pentingnya membangun pertahanan negara yang tangguh untuk menjaga keamanan nasional dari ancaman dari luar.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Ketika berbicara tentang nilai-nilai Pancasila, kita tidak bisa melupakan pentingnya Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Nilai ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya menghargai dan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta memberikan perlindungan yang layak terhadap setiap warga negara.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengingatkan kita untuk bersikap adil dan menjunjung tinggi martabat manusia dalam berbagai aspek kehidupan, baik di dalam negeri maupun dalam hubungan internasional. Hal ini mencakup aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, dan hukum. Pancasila memandang bahwa setiap individu memiliki hak yang sama dan layak untuk diperlakukan dengan adil karena semua manusia lahir dengan martabat yang sama.

Artikel 1 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 juga menggariskan prinsip-prinsip dasar dalam menciptakan kehidupan yang adil dan beradab. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum yang berlaku secara adil dan demokratis, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam perlindungan dan pemajuan.

Nilai keadilan yang menjadi bagian dari Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ini bertujuan untuk menciptakan persamaan dalam kesempatan dan penanganan masalah yang dihadapi oleh setiap individu dan kelompok masyarakat. Hal ini mencakup akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan berbagai fasilitas publik yang dibutuhkan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab juga berperan dalam memperkuat persaudaraan antarbangsa serta menjunjung tinggi perdamaian, keadilan sosial, dan kerjasama antarnegara. Hal ini tercermin dalam hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara lain dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh dunia internasional.

Mendasarkan negara Indonesia pada Kemanusiaan yang Adil dan Beradab juga berarti menjunjung tinggi rasa toleransi dan menghormati perbedaan. Pancasila menekankan pentingnya keberagaman dalam masyarakat Indonesia dan mengajak untuk menjaga kerukunan serta membangun hubungan yang harmonis antara individu dan kelompok masyarakat yang berbeda agama, suku, ras, dan budaya.

Sebagai dasar ideologi negara, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab juga berperan dalam memberikan arah dan panduan bagi pembangunan bangsa. Dalam konteks ini, nilai ini menuntut upaya untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.

Pada akhirnya, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah salah satu nilai Pancasila yang menjadi pijakan dalam menjalankan roda pemerintahan Indonesia. Nilai ini berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang adil, berkeadilan sosial, dan menghormati martabat kemanusiaan setiap individu. Dengan menerapkan nilai ini secara konsisten, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik dan mampu mewujudkan cita-cita nasional dalam mencapai kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyatnya.

Tujuan Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara


persatuan

Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, memiliki tujuan yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat lima tujuan utama dari Pancasila yang diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kelima tujuan tersebut adalah persatuan, keadilan, kesejahteraan, demokrasi, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Tujuan pertama dari Pancasila adalah mewujudkan persatuan. Persatuan merupakan pilar utama yang menjadi fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengajarkan pentingnya kebersamaan, menghargai perbedaan, dan mengedepankan semangat gotong royong. Dengan adanya persatuan, masyarakat Indonesia dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengatasi permasalahan yang ada.

keadilan

Keadilan menjadi tujuan kedua dari Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia. Pancasila menegaskan pentingnya menegakkan keadilan bagi semua warga negara. Negara harus memberikan perlindungan yang adil dan merata terhadap hak-hak setiap individu dalam masyarakat. Adanya keadilan akan menciptakan stabilitas sosial dan meminimalisir ketidakadilan yang mungkin terjadi.

kesejahteraan

Tujuan ketiga dari Pancasila adalah kesejahteraan. Kesejahteraan menjadi fokus utama dalam mewujudkan kehidupan yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pancasila mengajarkan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan, merata, dan berwawasan lingkungan. Melalui pembangunan yang berkelanjutan, diharapkan terjadi peningkatan kualitas hidup, keberlanjutan ekonomi, serta kesetaraan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan fasilitas publik.

demokrasi

Tujuan keempat dari Pancasila adalah demokrasi. Pancasila menjadi dasar bagi sistem pemerintahan yang demokratis di Indonesia. Demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan politik dan menentukan arah negara. Pancasila mengajarkan pentingnya penghormatan terhadap perbedaan pendapat, kebebasan berpendapat, dan hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum.

perlindungan hak asasi manusia

Tujuan terakhir dari Pancasila adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia. Pancasila menjamin setiap warga negara memiliki hak-hak dasar yang tidak dapat diganggu gugat. Hak asasi manusia meliputi hak hidup, kebebasan pribadi, kebebasan beragama, dan kebebasan berekspresi. Pancasila menegaskan pentingnya melindungi hak-hak ini serta menjamin non-diskriminasi dalam masyarakat.

Dalam kesimpulannya, Pancasila memiliki tujuan yang mulia untuk mewujudkan persatuan, keadilan, kesejahteraan, demokrasi, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Melalui implementasi dan pemahaman yang baik terhadap Pancasila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat hidup dalam harmoni dan kebersamaan, serta mencapai kehidupan yang bermartabat dan sejahtera.

Implementasi Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara dalam Pendidikan

Pancasila-sebagai-dasar-ideologi-negara

Pancasila diimplementasikan dalam pendidikan sebagai landasan etika, moral, dan nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan kepada generasi muda.

1. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila


Pendidikan-Karakter-Berbasis-Pancasila

Pendidikan karakter berbasis Pancasila merupakan salah satu implementasi Pancasila dalam pendidikan. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk karakter yang kuat dan berintegritas pada generasi muda. Melalui pendidikan karakter, nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, keadilan, persatuan, dan demokrasi dapat ditanamkan kepada siswa.

Sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter berbasis Pancasila sering melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan sosial, seperti kegiatan bakti sosial, kerja sama dalam pembangunan lingkungan sekolah, dan memupuk sikap saling menghargai dan toleransi. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.

2. Kurikulum Pendidikan yang Mengintegrasikan Pancasila


Kurikulum-Pendidikan-yang-Mengintegrasikan-Pancasila

Salah satu bentuk implementasi Pancasila dalam pendidikan adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Kurikulum yang mengintegrasikan Pancasila bertujuan untuk mengajar siswa tentang nilai-nilai dasar kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila diajarkan melalui berbagai mata pelajaran seperti sejarah, ilmu sosial, agama, dan bahasa Indonesia. Selain itu, penggunaan bahasa nasional juga diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk memperkuat identitas nasional dan memupuk rasa kebangsaan pada siswa.

3. Pembelajaran Demokrasi dan Toleransi Berdasarkan Pancasila


Pembelajaran-Demokrasi-dan-Toleransi-Berdasarkan-Pancasila

Pancasila juga diimplementasikan dalam pendidikan melalui pembelajaran tentang demokrasi dan toleransi. Dalam pembelajaran ini, siswa diajarkan tentang prinsip-prinsip demokrasi seperti kebebasan berpendapat, hak untuk memilih, dan penghargaan terhadap perbedaan.

Toleransi juga menjadi fokus dalam pembelajaran ini, karena Pancasila mengajarkan pentingnya menjaga harmoni antara beragam budaya, agama, suku, dan ras. Dengan pembelajaran demokrasi dan toleransi berdasarkan Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin-pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan mampu menjaga persatuan bangsa.

4. Pelatihan dan Pendidikan Kepemimpinan Berdasarkan Pancasila


Pelatihan-dan-Pendidikan-Kepemimpinan-Berdasarkan-Pancasila

Pancasila juga diimplementasikan dalam pendidikan melalui pelatihan dan pendidikan kepemimpinan. Kepemimpinan berbasis Pancasila mencakup pengembangan kepribadian, kemampuan berkomunikasi, keterampilan memimpin, dan kejujuran yang menjadi nilai inti dalam Pancasila.

Dalam pelatihan kepemimpinan, siswa diajarkan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan yang inklusif, adil, dan bertanggung jawab. Mereka juga diajarkan tentang pentingnya memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas dalam memimpin. Dengan pendidikan kepemimpinan berbasis Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang cerdas dan berintegritas.

5. Pembentukan Karakter Berbasis Pancasila Melalui Ekstrakurikuler


Pembentukan-Karakter-Berbasis-Pancasila-Melalui-Ekstrakurikuler

Pancasila juga diimplementasikan dalam pendidikan melalui ekstrakurikuler yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Ekstrakurikuler seperti pramuka, kerohanian, seni, dan olahraga sering digunakan sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila secara nyata.

Sebagai contoh, melalui kegiatan pramuka, siswa diajarkan tentang gotong royong, kejujuran, dan tanggung jawab yang merupakan nilai-nilai Pancasila. Sedangkan melalui kegiatan seni, siswa diajarkan tentang apresiasi terhadap kebudayaan Indonesia dan keberagaman budaya.

Dengan pembentukan karakter berbasis Pancasila melalui ekstrakurikuler, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara dalam Pendidikan

Ideologi Negara

Sebagai pondasi ideologi negara, Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan kepribadian peserta didik di Indonesia. Konsep Pancasila yang mengutamakan nilai-nilai patriotik, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai kebhinekaan merupakan nilai-nilai yang sangat relevan untuk ditanamkan dalam pendidikan. Melalui pendidikan yang berbasis Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin masa depan yang memiliki integritas, kesadaran sosial, dan rasa cinta terhadap tanah air.

Pendidikan Multikultural

Salah satu aspek penting dari Pancasila sebagai dasar ideologi negara dalam pendidikan adalah menjunjung tinggi kebhinekaan. Sebagai negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, dan bahasa, Indonesia membutuhkan pendidikan yang menekankan nilai-nilai multikulturalisme. Dalam pendidikan yang berbasis Pancasila, perbedaan dan keanekaragaman dihargai dan dijadikan sebagai kekuatan untuk memperkaya pembelajaran. Peserta didik diajarkan untuk saling menghormati, bekerja sama, dan bertoleransi dengan sesama, tanpa memandang perbedaan yang ada.

Pendidikan Patriotisme

Selain nilai multikulturalisme, pendidikan berbasis Pancasila juga penting untuk membentuk sikap patriotik. Pancasila sebagai dasar ideologi negara mengajarkan pentingnya cinta terhadap tanah air, dan hal ini perlu ditanamkan sejak dini dalam pendidikan. Melalui pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter patriotik, peserta didik diajarkan untuk mencintai bangsa dan negara, serta berperan aktif dalam memajukan Indonesia. Mereka diharapkan menjadi generasi penerus yang tangguh, yang memiliki rasa memiliki, dan siap untuk berkontribusi dalam pembangunan negara.

Pendidikan Mandiri

Pancasila sebagai dasar ideologi negara juga mendorong pendidikan yang bersifat mandiri. Melalui pendidikan berbasis Pancasila, peserta didik diajarkan untuk memiliki sikap mandiri dalam berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan. Mereka juga diajarkan untuk memiliki kemandirian ekonomi, sehingga dapat mengembangkan potensi diri dan tidak bergantung pada orang lain secara berlebihan. Hal ini penting untuk membentuk generasi yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global dengan kemampuan yang mandiri.

Pendidikan Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab adalah salah satu nilai yang sangat ditekankan dalam pendidikan berbasis Pancasila. Pancasila mengajarkan pentingnya kesadaran akan tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pendidikan berbasis Pancasila, peserta didik diajarkan untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil, serta memahami konsekuensi dari setiap perbuatan. Mereka juga diajarkan untuk menghargai hak dan kewajiban diri sendiri, serta hak dan kewajiban orang lain. Dengan demikian, pendidikan berbasis Pancasila dapat membentuk generasi yang bertanggung jawab dan memiliki integritas tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Berbudi Pekerti Luhur

Selain itu, Pancasila sebagai dasar ideologi negara juga menjunjung tinggi nilai-nilai budi pekerti luhur. Dalam pendidikan berbasis Pancasila, peserta didik diajarkan untuk memiliki nilai-nilai moral yang baik, seperti jujur, disiplin, tolong menolong, dan hormat kepada sesama. Melalui pendidikan ini, diharapkan generasi muda dapat menjadi individu yang berkualitas, memiliki kepekaan sosial, dan mampu berperilaku baik dalam berbagai situasi kehidupan.

Pendidikan Gotong Royong

Terakhir, pendidikan berbasis Pancasila juga mendorong nilai gotong royong. Gotong royong merupakan salah satu nilai yang sangat penting dalam masyarakat Indonesia. Dalam pendidikan berbasis Pancasila, peserta didik diajarkan untuk saling membantu, bekerja sama, dan berbagi di antara sesama. Mereka diajarkan pentingnya kerjasama dalam mencapai tujuan bersama, serta memahami bahwa hidup di masyarakat tidak bisa terlepas dari interaksi dan ketergantungan antara satu sama lain. Dengan ini, pendidikan berbasis Pancasila dapat membentuk generasi yang solid, memiliki semangat gotong royong, dan siap untuk bekerja sama dalam pembangunan negara.

Secara keseluruhan, Pancasila sebagai dasar ideologi negara memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Melalui pendidikan berbasis Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi individu yang berkarakter, bertanggung jawab, berbudi pekerti luhur, dan siap untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Dengan pendidikan berbasis Pancasila, diharapkan Indonesia dapat memiliki generasi yang tangguh, berintegritas, dan dapat bersaing di tingkat global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *