Swot  

Analisis SWOT untuk Kewirausahaan di Indonesia: Menghitung Bobot dan Rating

Contoh SWOT Analisis dalam Kewirausahaan di Indonesia


Contoh SWOT Analisis Kewirausahaan Indonesia

Kewirausahaan di Indonesia sedang berkembang dengan pesat, berkat inovasi teknologi dan platform sehingga memudahkan entrepreneur dalam memulai usaha. Namun, dalam menjalankan bisnis, tidak jarang banyak mengalami kendala. Oleh karena itu, perlu adanya Analisis SWOT dalam kewirausahaan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam menjalankan usaha. Contoh SWOT Analisis dalam Kewirausahaan di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan SWOT

Kekuatan pada Analisis SWOT dalam Kewirausahaan mengidentifikasi faktor-faktor yang memberikan keunggulan untuk bisnis. Kekuatan dapat datang dari berbagai macam aspek mulai dari sumber daya manusia, lingkungan, teknologi, brand, produk, dan banyak hal lainnya. Contoh kekuatan dalam menjalankan bisnis di Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas

Karyawan menjadi salah satu sumber daya manusia terbaik dalam suatu perusahaan. Indonesia dikenal memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, terbukti dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi dan pelatihan tenaga kerja yang terus meningkat. Selain itu, banyak startup dan perusahaan kelas dunia yang tertarik untuk membuka kantor cabang di Indonesia karena kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.

b. Infrastruktur yang Meningkat

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah membangun infrastruktur yang meningkat secara signifikan, termasuk jalur tol, bandara, pelabuhan, komunikasi, dan energi. Hal ini berdampak positif bagi kewirausahaan karena memudahkan transportasi, logistik, dan distribusi.

c. Berkembangnya Teknologi

Indonesia telah mengalami kemajuan teknologi yang besar dalam beberapa tahun belakangan. Mulai dari teknologi super cepat, aplikasi mobile, pembayaran digital, dan lain-lain yang memfasilitasi bisnis online. Hal ini memberikan peluang bagi entrepreneur untuk menjalankan bisnis online dengan mudah tanpa batasan geografis.

d. Luasnya Pasar Indonesia

Pasar Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar serta beragam, dengan luasnya pasar ini menawarkan peluang yang sangat besar bagi para entrepreneur dalam menjalankan bisnis. Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi, mempermudah untuk mencapai pasar yang luas di seluruh Indonesia.

Dalam menjalankan bisnis, entrepreneur selalu mengalami pasang surut. Dalam Analisis SWOT, perlu melihat sisi kelemahan (weaknesses) dalam bisnis yang dijalankan. Dengan memahami kelemahan, entrepreneur dapat melakukan perbaikan dan manajemen risiko dengan lebih baik. Berikut contoh kelemahan dalam kewirausahaan Indonesia.

2. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan SWOT

a. Kurangnya Keterampilan Marketing

Banyak entrepreneur di Indonesia kesulitan dalam memasarkan produk atau jasa yang dijual dengan efektif. Kemampuan marketing menjadi tumpuan dalam penjualan produk atau jasa di pasar. Karena itu entrepreneur perlu meningkatkan kemampuan marketing sehingga peluang pasar dapat diraih.

b. Modal Usaha yang Terganggu

Keterbatasan modal untuk memulai bisnis menjadi salah satu masalah besar bagi entrepreneur. Pada umumnya banyak entrepreneur yang terkendala dalam mengumpulkan modal usaha yang cukup untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Terutama bagi mereka yang baru memulai atau sedang mengembangkan bisnis. Bagi entrepreneur yang sedang berkembang, memperoleh akses modal bisa jadi menjadi kendala mengingat sumber pembiayaan di Indonesia masih terbatas.

c. Masalah Kondisi Ekonomi dan Ketergantungan pada Pasar Nitip

Kondisi ekonomi nasional yang tidak stabil, bisa mempengaruhi ketersediaan pasar dan suplai bahan baku. Ketergantungan pada pasar nitip juga menjadi masalah, terlebih jika perusahaan baru memulai dan belum memiliki jaringan pasar yang cukup. Perusahaan menjadi rentan terhadap naik turun harga dari pasar nitip sehingga mempengaruhi margin keuntungan bisnis.

d. Keterbatasan Pengetahuan pada Industri atau Pasar tertentu

Keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh entrepreneur pada industri atau pasar tertentu membuat mereka kesulitan dalam mengoptimalkan bisnis yang dijalankan. Hal ini dapat menghambat pengembangan bisnis dan keberlangsungan bisnis.

Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan, Analisis SWOT melihat ke peluang (Opportunities) yang ada dan ancaman (Threats) yang dihadapi oleh bisnis di Indonesia. Hal ini memberikan pengertian bagaimana bisnis dapat berkembang menghadapi persaingan dan tantangan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang SWOT

a. Kebutuhan Konsumen yang Bertumbuh

Perkembangan teknologi dan gaya hidup yang semakin modern, membuat kebutuhan pasar berubah dan meningkat. Peluang besar bagi entrepreneur dalam menjawab kebutuhan konsumen yang berkembang menjadi lebih tinggi. Dalam menjawab kebutuhan konsumen, entrepreneur akan berhadapan dengan peluang pasar yang besar.

b. Dukungan Pemerintah untuk Kewirausahaan

Pemerintah memberikan dukungan untuk para entrepreneur yang ingin memulai usaha baru dengan melakukan regulasi dan program-program yang menguntungkan bagi para entrepreneur. Hadirnya berbagai jenis program pelatihan seperti UMKM, Mandiri, Gemilang dan lainnya menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia mengakui pentingnya kewirausahaan dalam menggerakan perekonomian nasional.

c. Inovasi Baru

Inovasi baru sangat penting dalam bisnis karena dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar. Penggunaan teknologi baru dalam bisnis, seperti blockchain, elektronik, dan aplikasi mobile, dapat membuka peluang yang sangat besar bagi bisnis yang ingin melahirkan produk dan layanan yang lebih baik.

d. Investasi Asing yang Masuk ke Indonesia

Investasi asing merupakan indikator penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak investasi asing masuk ke Indonesia karena pertumbuhan pasar yang tinggi dan lingkungan regulasi yang kondusif. Hal ini memberikan peluang besar bagi kewirausahaan di Indonesia baik untuk mengetahui perkembangan teknologi terbaru ataupun modal untuk membesarkan bisnisnya dengan modal dari investor asing.

Ancaman (threats) merupakan suatu resiko yang mungkin saja terjadi pada bisnis yang dijalankan. Suatu bisnis harus mampu mengantisipasi hal ini untuk menghindari kerugian yang akan terjadi. Berikut merupakan contoh ancaman dalam kewirausahaan di Indonesia.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman SWOT

a. Persaingan yang Ketat

Banyak kewirausahaan baru yang bermunculan di Indonesia, sehingga menjadikan persaingan lebih ketat dan membuat para entrepreneur harus berinovasi untuk dapat bersaing. Hal ini dapat membuat margin menjadi turun apabila bisnis tidak dapat menyesuaikan strategi dengan kecepatan perkembangan persaingan yang dihadapi.

b. Risiko Pasar

Adanya risiko pasar dalam bisnis merupakan hal yang wajar. Kondisi pasar yang tidak stabil atau banyaknya pesaing dapat mempengaruhi pasar yang dijangkau oleh bisnis dan dapat menimbulkan risiko yang besar. Hal ini dapat membuat kewirausahaan menghadapi tantangan untuk mengakses pasar tertentu.

c. Regulasi dan Biaya Operasional yang Tinggi

Regulasi dan biaya operasional yang tinggi di Indonesia dapat membuat usaha sulit berkembang. Terutama bagi kewirausahaan yang baru memulai, harus memiliki kemampuan untuk memenuhi aturan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Banyak regulasi yang menuntut kesesuaian dalam setiap jenis bisnis seperti izin, perijinan, dan pajak.

d. Perubahan Kebijakan Pemerintah

Perubahan kebijakan pemerintah juga dapat menjadi ancaman bagi kewirausahaan. Terutama jika kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan perkembangan pasar atau dapat menghambat perkembangan usaha. Hal ini dapat berdampak langsung pada bisnis dan mempengaruhi keberlangsungan usaha yang dijalankan.

Dalam menjalankan bisnis, setiap entrepreneur merupakan sumber daya utama. Pelaksanaan Analisis SWOT dalam kewirausahaan di Indonesia berguna untuk mengevaluasi seluruh aspek bisnis, dan memberikan pemahaman tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi bisnis. Hal ini dapat membantu para entrepreneur dalam mengambil keputusan yang tepat dan mengoptimalkan bisnisnya sehingga dapat berkembang lebih pesat lagi.

Langkah-langkah Menghitung Bobot dan Rating pada Analisis SWOT


SWOT analysis in Indonesia

Analisis SWOT atau Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats analysis adalah metode yang umum digunakan dalam kewirausahaan untuk mengevaluasi situasi bisnis. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan ketika ingin menghitung bobot dan rating pada analisis SWOT.

1. Identifikasi faktor-faktor SWOT untuk bisnis Anda

Langkah pertama dalam melakukan analisis SWOT adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa berpengaruh terhadap bisnis Anda. Faktor-faktor ini bisa berupa kekuatan dan kelemahan internal bisnis, serta peluang dan ancaman eksternal.

2. Prioritaskan faktor-faktor SWOT

Setelah Anda mengidentifikasi faktor-faktor SWOT, langkah selanjutnya adalah memprioritaskan setiap faktor dengan memberikan bobot dan rating pada masing-masing faktor. Bobot adalah seberapa penting faktor itu untuk bisnis Anda sedangkan rating adalah seberapa baik atau buruk faktor itu untuk bisnis Anda.

Bobot bisa diberikan dengan skala dari 1 hingga 5, dimana 1 artinya faktor tersebut tidak penting sedangkan 5 artinya sangat penting. Rating bisa diberikan dengan skala dari 1 hingga 4, dimana 1 artinya faktor tersebut sangat buruk untuk bisnis Anda sedangkan 4 artinya faktor tersebut sangat baik untuk bisnis Anda.

Contoh:

SWOT matrix in Indonesia

Berikut adalah contoh faktor-faktor SWOT untuk bisnis kopi kecil-kecilan, beserta bobot dan rating:

Faktor SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan – Lokasi strategis 5 4 20
Kekuatan – Produk berkualitas 4 3 12
Kelemahan – Harga relatif mahal 3 2 6
Kelemahan – Brand awareness rendah 2 1 2
Peluang – Tren minuman kopi meningkat 4 4 16
Peluang – Pasar pekerja dewasa berkembang 3 4 12
Ancaman – Teknologi kapsul kopi 2 2 4
Ancaman – Banyak restoran besar menjual kopi 1 1 1

3. Buat analisis SWOT matrix

Setelah Anda memberikan bobot dan rating pada setiap faktor SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat analisis SWOT matrix. Matrix ini akan membantu Anda memvisualisasikan faktor-faktor SWOT dan membuat perencanaan strategis untuk bisnis Anda.

Analisis SWOT matrix dibagi menjadi empat bagian:

  • Strengths (kekuatan) – faktor-faktor positif internal bisnis Anda
  • Weaknesses (kelemahan) – faktor-faktor negatif internal bisnis Anda
  • Opportunities (peluang) – faktor-faktor positif eksternal bisnis Anda
  • Threats (ancaman) – faktor-faktor negatif eksternal bisnis Anda

Contoh:

SWOT matrix analysis in Indonesia

Berikut adalah contoh analisis SWOT matrix untuk bisnis kopi kecil-kecilan:

Strengths Lokasi strategis (20) Produk berkualitas (12)
Weaknesses Harga relatif mahal (6) Brand awareness rendah (2)
Opportunities Tren minuman kopi meningkat (16) Pasar pekerja dewasa berkembang (12)
Threats Teknologi kapsul kopi (4) Banyak restoran besar menjual kopi (1)

4. Buat perencanaan strategis berdasarkan analisis SWOT matrix

Setelah Anda membuat analisis SWOT matrix, langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan strategis berdasarkan faktor-faktor SWOT yang telah diidentifikasi.

Anda bisa memanfaatkan faktor-faktor kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, atau mencari cara untuk memperbaiki faktor-faktor kelemahan yang ada. Anda juga bisa memanfaatkan faktor-faktor kekuatan dan peluang untuk mengatasi faktor-faktor ancaman, atau mencari cara untuk menyelesaikan faktor-faktor kelemahan dan ancaman yang ada.

Contoh:

SWOT analysis strategy in Indonesia

Berikut adalah contoh perencanaan strategis berdasarkan analisis SWOT matrix untuk bisnis kopi kecil-kecilan:

  • Memperbaiki harga agar lebih terjangkau oleh konsumen agar dapat meningkatkan penjualan
  • Meningkatkan promosi dan branding agar meningkatkan brand awareness
  • Melakukan terobosan menu baru yang sesuai dengan tren minuman kopi untuk menarik konsumen
  • Meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing dengan teknologi kapsul kopi
  • Melakukan kerjasama dengan perusahaan besar untuk menambah omzet penjualan

Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghitung bobot dan rating pada analisis SWOT. Dengan melakukan analisis SWOT, Anda dapat memahami situasi bisnis Anda dengan lebih jelas dan membuat rencana strategis yang lebih efektif untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bobot dan Rating dalam Analisis SWOT


SWOT Analysis

SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) adalah alat penting yang digunakan di seluruh dunia oleh banyak perusahaan untuk mengevaluasi posisi mereka di pasar. Dalam konteks kewirausahaan, teknik SWOT membantu para pengusaha menemukan bagaimana “wow” dari persaingan, mencari kelebihan dan kekurangan dalam bisnis, dan mencari peluang baru untuk berkembang. Ada beberapa faktor yang memengaruhi bobot dan rating dalam analisis SWOT:

Analisis SWOT Tepat Sasaran

SWOT Tepat Sasaran

Sebelum Anda mulai menilai faktor-faktor yang memengaruhi bobot dan rating dalam analisis SWOT, dipastikan bahwa Anda telah memahami tujuan bisnis Anda dengan baik. Secara umum, perusahaan menggunakan analisis SWOT untuk merenungkan tantangan yang mendukung tujuan bisnis dan mengidentifikasi strategi baru untuk mengatasi hambatan. Oleh karena itu, ketika Anda melakukan SWOT Analysis, penting untuk memiliki tujuan yang jelas dan mengevaluasi faktor-faktor yang sesuai dengan tujuan tersebut.

Tim yang Terlatih dan Berpengalaman

Tim yang Terlatih

Kunci penting yang akan memengaruhi bobot dan rating dalam analisis SWOT adalah keahlian dan pengalaman tim Anda. Seorang pengusaha yang sukses harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan analisis SWOT dan kemampuan untuk memimpin diskusi dengan staf untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan bisnis. Pasangan tim terlatih dan berpengalaman dapat mengumpulkan dan menganalisis data dengan cara yang efektif dan menghasilkan strategi bisnis yang baik. Dalam pengumpulan dan pengolahan data, keahlian dan pengalaman yang cakap menjadi sangat penting sehingga dapat memberikan hasil analisis yang tepat sasaran.

Aspek Budaya dalam Konteks Indonesia

Aspek Budaya Indonesia

Ketika bisnis beroperasi di Indonesia, aspek budaya akan memiliki pengaruh besar terhadap analisis SWOT. Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya yang unik dan kaya. Oleh karena itu, penting untuk memahami nilai-nilai budaya dan norma-normanya ketika melakukan analisis SWOT di Indonesia. Pertimbangkan nilai budaya bahwa orang Indonesia adalah warga negara yang ramah dan sopan. Itu artinya, ketika memperluas usaha ke Indonesia, bisnis harus terbuka untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat setempat. Selain itu, dalam menciptakan strategi baru, bisnis juga harus mempertimbangkan nilai-nilai adat seperti gotong royong dan musyawarahsebagai prinsip utama dalam pengambilan keputusan.

Analisis Industri dan Pesaing

Analisis Industri dan Pesaing

Ketika melakukan analisis SWOT, penting untuk mempertimbangkan persaingan di industri yang sama dan mengidentifikasi pesaing utama. Tanpa mempertimbangkan pesaing di lingkungan industri yang sama, strategi yang diambil akan berarti sama sekali tak berguna. Oleh karena itu, ketika melakukan analisis SWOT, penting untuk menelaah pesaing di pasar dengan menggunakan DataDeskriptif di pasar yang direncanakan. Kemudian perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing, dan mencari peluang untuk memposisikan diri dengan tepat di pasar.

Dari faktor-faktor di atas, diperlukan kajian yang cermat dan dapat dibuktikan fakta sebagai dasar untuk melakukan analisis SWOT dengan baik. Dengan begitu, Anda dapat menilai kembali efektivitas rencana aksi yang telah Anda buat.

Pendekatan Kreatif dalam Menginterpretasikan Hasil Analisis SWOT


Conceptual thinking Indonesia

SWOT analysis has been a popular tool used to identify the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of a business as well as of an individual entrepreneur. It is important for entrepreneurs to understand the outcome of the analysis and make use of it to develop a strategic plan. However, interpreting the SWOT analysis results requires a creative approach to ensure the best outcome can be achieved. Here are some creative approaches to interpret SWOT analysis results in Indonesia:

Conceptual Thinking

Conceptual thinking

Conceptual thinking involves identifying the problem and creating a new concept that can help to solve the problem. In SWOT analysis, entrepreneurs can use this approach to turn their weaknesses into strengths and threats into opportunities. For example, if the entrepreneur’s weakness is insufficient capital, they can conceptualize ways to attract investors or generate more revenue with minimum capital. This approach offers a unique perspective that identifies a different and innovative solution to tackle the business’s challenges.

Storytelling Approach

Indonesia traditional storytelling

The storytelling approach is a prevalent method to convey information in Indonesia. Entrepreneurs can use this approach to interpret the SWOT analysis results by turning the data into a story, thereby making it more engaging and memorable for the audience. For instance, an entrepreneur can narrate their journey from a weak position to a strong position by utilizing their opportunities and dealing with their threats. This approach is suitable for entrepreneurs who want to strengthen their communication skills while presenting their SWOT analysis results to stakeholders and potential investors.

Visual Thinking

Visual thinking

Visual thinking involves using imagery to simplify complex data to aid in understanding. Entrepreneurs can use this approach to convert the SWOT analysis results into a visual representation, such as a mind map, which can enable them to see the interconnection between different aspects of their business. This approach allows entrepreneurs to create a comprehensive plan that takes into account all the strengths, weaknesses, opportunities, and threats of their business. Additionally, the mind map can be used to communicate the business plan to stakeholders effectively.

Critical Thinking

Critical thinking Indonesia

The critical thinking approach involves analyzing the SWOT analysis data to generate new ideas, evaluate existing strategies, and identify gaps in the plan. Entrepreneurs can use this approach to identify the strengths and opportunities that they can capitalize on while developing a plan to address their weaknesses and threats. This approach is useful for entrepreneurs looking to develop a new business idea or improve an existing one. Additionally, this approach enhances the entrepreneur’s problem-solving skills and improves the decision-making process.

Cultural Approaches

Indonesian culture

Cultural approaches involve analyzing the SWOT analysis data and making use of the culture of the target market to develop a strategic plan. Entrepreneurs can use this approach to identify opportunities based on the cultural values of the target market. For example, in Indonesia, where the culture is collectivist, entrepreneurs can emphasize teamwork, social responsibility, and goodwill to attract more customers. Additionally, this approach enhances the entrepreneur’s cross-cultural understanding and strengthens their business relationships with stakeholders and customers.

The approaches outlined above can help entrepreneurs interpret their SWOT analysis results creatively and develop a comprehensive plan that addresses all aspects of their business. These approaches enable entrepreneurs to think outside the box, identify new opportunities, and develop innovative solutions. Entrepreneurs should choose the approach that best suits their business needs and aligns with their long-term goals.

Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia


Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan jumlah UKM yang sangat besar, namun sayangnya, hanya sebagian kecil saja dari UKM yang mampu bertahan dan berkembang. Maka, tidak mengherankan jika saat ini banyak UKM di Indonesia yang sudah menerapkan analisis SWOT dalam mengembangkan usahanya agar dapat bertahan dan berkembang dengan baik. Berikut adalah contoh implementasi analisis SWOT dalam pengembangan UKM di Indonesia.

1. Analisis Kelemahan


Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia: Analisis Kelemahan

Salah satu contoh UKM yang melakukan analisis SWOT dalam pengembangan usahanya adalah toko pakaian. Dalam analisisnya, toko pakaian menemukan bahwa kelemahan mereka terletak pada kurangnya stok barang dan pelayanan yang kurang memuaskan bagi konsumen. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk meningkatkan stok barang dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat.

2. Analisis Kekuatan


Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia: Analisis Kekuatan

Toko buku adalah contoh UKM yang berhasil menggunakan analisis SWOT untuk meningkatkan penjualan mereka. Dalam analisisnya, mereka menemukan bahwa kekuatan utama mereka terletak pada banyaknya peminat buku di sekitar toko dan harga yang bersaing dengan toko buku lainnya. Maka, toko buku memutuskan untuk memperluas pangsa pasarnya dengan membuka toko online dan membuka filial toko di beberapa daerah yang belum memiliki toko buku.

3. Analisis Ancaman


Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia: Analisis Ancaman

Salah satu UKM yang berhasil bertahan di tengah pandemi COVID-19 adalah toko kue. Dalam analisis SWOT yang mereka lakukan, mereka menemukan bahwa ancaman terbesar mereka adalah merosotnya penjualan akibat dari adanya pandemi yang mengharuskan banyak orang untuk tetap di rumah. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menawarkan delivery service yang mampu menghasilkan keuntungan lebih besar dibandingkan hanya dengan menjual ke pasaran lokal saja.

4. Analisis Peluang


Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia: Analisis Peluang

Salah satu contoh UKM yang mampu memanfaatkan peluang dengan baik adalah kafe pasar malam. Dalam analisis SWOT, mereka menemukan bahwa peluang besar mereka terletak pada banyaknya pengunjung pasar malam yang juga mencari tempat nongkrong. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menawarkan makanan dan minuman yang lebih variatif dan memberikan suasana yang lebih nyaman kepada konsumen agar mereka merasa betah dan lebih sering berkunjung.

5. Menghitung Bobot dan Rating


Contoh Implementasi Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia: Menghitung Bobot dan Rating

Setelah melakukan analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah menghitung bobot dan rating dari setiap faktor yang ditemukan. Bobot sendiri merupakan nilai yang diberikan untuk mendapatkan tingkat kepentingan faktor dalam skala 0,1 sampai 1, sedangkan rating merupakan nilai yang diberikan untuk mendapatkan kekuatan dan kelemahan dari setiap faktor pada skala 1 sampai 4.

Misalnya, toko pakaian memiliki faktor kelemahan stok barang dengan bobot 0,3 dan rating 3, maka hasil perhitungannya adalah: bobot x rating = 0,3 x 3 = 0,9. Hasil ini menunjukan bahwa faktor kelemahan stok barang merupakan faktor yang cukup kuat dan perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual.

Demikianlah contoh implementasi analisis SWOT dalam pengembangan UKM di Indonesia. Dengan melakukan analisis SWOT, UKM dapat lebih mudah mengetahui kekuatan dan kelemahan dari produknya, serta mendapatkan strategi untuk meningkatkan usahanya agar dapat menjadi lebih sukses. Jangan lupa untuk menerapkan perhitungan bobot dan rating untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang faktor yang ditemukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *